Selasa, 29 Oktober 2013

Aditya-Be Mine

pertama kali dengar lagu ini, langsung jatuh hati.

Aditya-Be Mine

sejak pertama kali berjumpa
ku merasakan yang berbeda
ada getaran yang kurasakan 
namun ku tak bisa jelaskan

maafkan aku terbuai olehmu
kau buat hatiku jadi merasa
serasa terbang menuju angkasa
ku ingin jatuh dipelukan mu

baby i want to be mine
i want u to be the boy of mine
baby i want u to be boy of my life
i want u to be mine 
i want u to be the boy of my life
baby i want u to be boy of my life

kusadari kuterlalu terburu-buru
aku pun pahami
mungkin kau menjaga dirimu

maafkan aku terbuai olehmu
kau buat hatiku jadi merana
terjatuh aku lemas tak berdaya
ku ingin jatuh dipelukanmu

baby i want to be mine
i want u to be the boy of mine
baby i want u to be boy of my life
i want u to be mine 
i want u to be the boy of my life
baby i want u to be boy of my life
i want u iwant u
baby  i want u i want u

Optimalisasi Aset

Optimalisasi aset merupakan suatu proses kerja manajemen aset dalalm rangka penggunaan dan pemanfaatan aset yang bertujuan untuk mengoptimalkan aset tersebut. Untuk dapat mengoptimalkan penggunaan dan pemanfaatan suatu aset, harus dicari faktor penyebab ketidakoptimalan penggunaan dan pemanfaatan aset tersebut.  Fakto-faktor penyebab ini dapat meliputi berbagai aspek diantaranya legal, fisik, nilai ekonomi dan faktor lainnya. Optimalisasi aset ini diharapkan dalam waktu singkat akan menghasilkan penggunaan dan pemanfaatan aset yang efektif dan efisien.
1.1.Pengertian Optimalisasi Aset
Optimalisasi aset merupakan proses kerja dalam manajemen aset yang bertujuan untuk mengoptimalkan potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah/volume, legal, dan ekonomi yang dimiliki aset tersebut, Sutrisno (2004). Pada tahap ini aset-aset yang dimiliki negara diidentifikasi dan dikelompokkan berdasarkan potensi dari aset tersebut. Sedangkan menurut Nugent (2010) optimizing the utilization of asset is terms of service benefit and financial returns. Optimalisasi pemanfaatan aset adalah hubungan antara kegunaan layanan dan imbalan keuntungan. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa optimalisasi aset merupakan pengoptimalan pemanfaatan dari sebuah aset dimana dapat menghasilkan manfaat yang lebih atau juga mendatangkan pendapatan.
Analisis optimalisasi penggunaan dan pemanfaatan aset digunakan untuk mengidentifikasi dan memilah aset yang masuk ke dalam aset opersasional atau aset non operasional (Siregar, 2004). Untuk aset operasional, dilakukan kajian yang lebih mendalam untuk mengetahui apakah aset operasional tersebut sudah optimal atau belum penggunaan dan pemanfaatannya. Sedangkan untuk analisis terhadap aset non operasional yang dilakukan terhadap kondisi eksisting suatu aset. Untuk mengetahui pemanfaatannya sudah optimal, dilihat dari penggunaan aset dari aspek ekonomis. Sebagaimana disebutkan oleh Siregar (2004) bahwa untuk mengoptimalkan suatu aset harus dibuat sebuah formulasi strategi untuk meminimalisasi dan menghilangkan ancaman dari faktor lingkungan dan untuk aset yang tidak dapat dioptimalkan harus dicari penyebabnya.
Menurut Siregar (2004) bahwa optimalisasi pengelolaan aset itu harus memaksimalkan ketersediaan aset (maximize asset availability), memaksimalkan penggunaan aset (maximize asset utilization), dan meminimalkan biaya kepemilikan (minimize cost of ownership). Untuk mengoptimakan suatu aset dapat dilakukan melalui Highest and Best Use Analysis, Siregar (2004). Hal ini dapat dilakukan dengan meminimalisasi atau menghilangkan hambatan atau ancaman atas pengelolaan aset-aset tersebut. Sehingga optimalisasi dari suatu aset yang berstatus idle capacity bisa dilakukan.
1.2.Tujuan Optimalisasi Aset
Siregar (2004:776), menyebutkan bahwa tujuan optimalisasi aset secara umum adalah sebagaimana gambar berikut:
Sumber: Siregar (2004:776)
Gambar 1
Tujuan Optimalisasi Aset
Gambar diatas merupakan gambaran dari tujuan optimalisasi aset. Berikut ini penjelasan mengenai gambar diatas:
1.        Mengidentifikasi dan menginventarisasi semua aset. Kegiatan ini meliputi bentuk, ukuran, fisik, legal, sekaligus mengetahui nilai pasar atas masing-masing aset tersebut yang mencerminkan manfaat ekonominya.
2.        Pemanfaatan aset. Pada tahap ini pengelola aset harus mengetahaui apakah aset telah sesuai dengan peruntukannya atau tidak.
3.        Terciptanya suatu sistem informasi dan administrasi sehingga tercapainya efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan aset.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa optimalisasi aset bertujuan untuk mengidentifikasi aset, untuk mengetahui aset yang perlu dioptimalkan dan bagaimana cara mengoptimalkan aset tersebut. Pada akhirnya diperoleh rekomendasi yang berupa sasaran, strategi, dan program untuk mengoptimakan aset yang diteliti.
1.3. Prosedur Optimalisasi Aset
Menurut Djumara (2007:23) secara umum ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan optimalisasi aset diantaranya sebagai berikut:
1.      Identifikasi aset, inventarisasi fisik dan legal
Melakukan pendataan terhadap temuan aset yang dimiliki yang mencakup ukuran, fisik, legal status, dan kondisi aset. Kemudian melakukan identifikasi kelengkapan dokumen-dokumen legalnya atas aset bermasalah yang pada akhirnya dapat memberikan legal opinion.
2.      Penilaian aset tetap
Melakukan kegiatan penilaian untuk mengetahui nilai pasar (market value) atas objek properti dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dan metode penilaian yang lazim digunakan, yaitu:
a.       Pendekatan data pasar (market data approach) dengan metode perbandingan langsung (direct comparison)
b.      Pendekatan biaya (cost approach) dengan metode biaya pengganti baru yang disusutkan (depreciated replacement cost)
c.       Pendekatan pendapatan (income approach) dengan metode arus kas terdiskonto (discounted cash flow)
d.      Pendekatan pengembangan tanah (land development approach) dengan land residual method.
3.      Analisis optimalisasi pemanfaatan fixed assets.
Analisis optimalisasi penggunaan dan pemanfaatan aset digunakan untuk mengidentifikasi dan memilah aset yang masuk ke dalam aset opersasional atau aset non operasional (Siregar, 2004). Untuk aset operasional, dilakukan kajian yang lebih mendalam untuk mengetahui apakah aset operasional tersebut sudah optimal atau belum penggunaan dan pemanfaatannya. Sedangkan untuk analisis terhadap aset non operasional yang dilakukan terhadap kondisi eksisting suatu aset. Untuk mengetahui pemanfaatannya sudah optimal, dilihat dari penggunaan aset dari aspek ekonomis. Sebagaimana disebutkan oleh Siregar (2004) bahwa untuk mengoptimalkan suatu aset harus dibuat sebuah formulasi strategi untuk meminimalisasi dan menghilangkan ancaman dari faktor lingkungan dan untuk aset yang tidak dapat dioptimalkan harus dicari penyebabnya.
4.      Sistem Informasi Manajemen Aset (SIMA)
Sistem Informasi Msnajemen Aset (SIMA) merupakan suatu sistem informasi penggunaan dan pengelolaan aset. Objek pengembangan sistem informasi manajemen aset (SIMA) sebagai alat untuk optimalisasi dan efisiensi pengelolaan aset.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ada lima tahapan yang harus dilakukan dalam melakukan optimalisasi aset. Langkah-langkah tersebut meliputi identifikasi aset, inventarisasi fisik dan legal, penilaian aset tetap, analisis optimalisasi pemanfaatan aset, dan Sistem Informasi Manajemen Aset (SIMA). Berikut ini alur prosedur optimalisasi aset.
Sumber: Djumara (2007)
Gambar 2

Diagram Prosedur Optimalisasi Aset

Minggu, 28 April 2013

my nail art :D

udah lama niihh ngumpulin kutek-kutek aneka warna.. tapi akhir-akhir ini mulai serius niih menekuni hobi yang satu ini ,, belajar nailart otodidak.. tapi lumayan lah hasilnya aku jadi naiartist-nya anak-anak sekelas :D
ini dia niih beberapa mahakarya luar biasa.. hehehe







Rabu, 20 Maret 2013

KETIKA PDKT GAK BERJALAN SESUAI HARAPAN


Hai lads!! pernah gak ladies semua ngalamin PDKT tapi si dia tiba-tiba "menghilang"?
Well, itu yang baru-baru ini aku alami. Gak terlalu menyenangkan memang ketika orang yang kita sayangi dan kita harapkan selalu disamping kita ternyata malah menjauhi kita.
Sayangnya ketika dia "menghilang" begitu saja, kita merasa sangat tertekan dan menderita, iya gak lads?
Nahh, buat ladies semua yang mengalami sakit hati karena si dia menghindar ketika kita pdkt, ada beberapa tips nih yang akan aku bagi.
1. Keep smile
tetaplah tersenyum lads, meski ini menyakitkan jangan pernah menjalaninya dengan penuh penderitaan. Tunjukkan padanya bahwa kamu cewek yang kuat dan tegar.
Tapi..jangan lebay juga lads, jangan terlalu nunjukkin kamu bahagia, nanti si doi malah mikir kamu seneng dia tinggalin.
2. Spend your time with your friends
Disaat genting kaya gini lads, jangan sampai kamu habiskan waktu dengan merenung sendiri di kamar dan meratapi nasib. Tapi berkumpullah bersama teman. Ini sangat bagus buat membantu kamu supaya tak mengingat dia.
Teman yang baik pasti membantu kamu melupakan dia lads.
3. Share
jangan pendam rasa sakit hati kamu seorang diri lads. Berbagi dan berceritalah kepada orang-orang terdekat kamu tentang apa yang sedang terjadi. Mereka pasti dapat membantumu menemukan solusi untuk menghilangkan rasa sakit karena dijauhi dia.
tapi, jangan dishare di social network juga ya lads, mengumbar kesedihanmu di ruang publik cuma membuat kamu malu, dan membuat dia semakin tak suka padamu lads, karena cowok biasanya tak menyukai cewek yang suka sesumbar.
4. Stop stalker!
berhenti melihat akun-akun jejaring sosialnya lads, ini akan membantu kamu menenangkan pikiran dan mempercepat kamu melupakan dia. Melihat aktivitasnya sosialnya bersama orang lain, hanya akan menimbulkan kecemburuan bagimu lads yang "dijauhi" si dia.
5. Keep positive!
selalu berfikir positif atas apa yang dia lakukan lads. dia menjauhimu belum tentu karena dia membencimu. banyak alasan yang mungkin ada. misalya karena dia tak mau menyakitimu, atau karena dia merasa kamu hanya teman biasa, atau mungkin karena dia takut tak dapat membahagiakanmu.
yang terpenting berfikir positif ya lads. kita gak tau mungkin aja satu hari nanti dia kembali.
6. move on!
jangan selalu memikirkannya lads, jalani hidupmu seperti biasa. kembalilah ke rutinitasmu sehari-hari dan biarkan semua kekesalanmu menguap seiring kegiatan yang kamu jalani setiap hari.

dan yang terakhir selalu yakini bahwa apapun yang dia lakukan adalah yang terbaik untukmu lads. saat dia meninggalkanmu, mungkin seseorang di tempat lain sedang menantimu datang.
so, semangat lads!! ganbate!!!

Sabtu, 09 Februari 2013

Paper Pengertian Manajemen Aset


ABSTRAK
Dalam paper ini akan dibahas mengenai pengertian dan proses manajemen aset yang disajkan sesuai dengan jurnal-jurnal dan pendapat para ahli dibidang manajemen. Maka hipotesis atau rumusan masalah pada paper ini adalah “Apa yang dimaksud dengan manajemen aset? Apa input dan Output manajemen aset?”
Dari hasil peninjauan beberapa pendapat para ahli penulis dapat menyimpulkan bahwa manajemen aset merupakan suatu proses perencanaan, pengadaan, pengelolaan dan perawatan, hingga penghapusan suatu sumber daya yang dimiliki individu atau organisasi secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan individu atau organisasi tersebut.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa manajemen aset mengolah suatu sumber daya sejak perencanaan , pengadaan, pengelolaan dan perawatan hingga penghapusan secara efectif dan efisien. Dalam hal ini manajemen aset membantu memudahkan pemilik aset atau sumber daya dalam pengelolaan asetnya agar tidak ada aset yang terbengkalai atau tidak terkelola dengan baik.
BAB I
PENDAHULUAN
Terkait dengan perkembangan yang terjadi pada istilah manajemen, dikenal juga istilah management asset yang nantinya digunakan untuk mengelola aset-aset yang dimiliki oleh negara.
Manajemen aset itu sendiri adalah suatu kondisi yang manggambarkan tetang suatu pengelolaan aset yang baik dalam jangka waktu tertentu dengan maksud untuk memberikan keyakinan mengenai nilai dari suatu asset dalam satuan mata uang dan juga untuk mengatur mengenai jumlah minimum pengeluaran (lebih dikenal dengan istilah efisien). Sedangkan asset itu sendiri adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh sebuah entitas baik itu swasta atau pemerintah pusat dan mampu meningkatkan nilai. 
Karena asset itu sendiri mengandung nilai dan berarti bagi entitas tersebut, maka asset harus dikelola dengan baik, khususny aset-aset pemerintah agar aset-aset tersebut tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab karena pada dasarnya aset milik pemerintah tersebut bertujuan untuk memakmurkan masyarakat.


BAB II
PEMBAHASAN
1.  Definisi Manajemen, Aset, dan Manajemen Aset
Menurut Daft yang diterjemahkan oleh Tarnujaya & Shirly (2006), “Manajemen (management) adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi”.
Dalam manajemen mencakup istilah proses, efektif, dan efisien, sesuai dengan pendapat Robbins & David (2004) “The term management refers to the process of getting things done, effectively and efficiently, through and with other people”. Istilah proses dalam manajemen yang di maksud Robbins & David disini adalah langkah-langakah dan kegiatan utama yang dilakukan oleh seorang manajer.
Selanjutnya istilah efisien dalam manajemen disini adalah melakukan pekerjaan dengan benar dan mencapai tujuan organisasi. Sedangkan istilah efisien dalam manajemen melakukan tugas dengan benar yang mana mengacu pada hubungan antara input dan output.
Dalam Statement of Accounting Concepts No. 4, Australian Accounting Standard Board (AASB) mendefinisi aset sebagai berikut: “Assets are service potential or future economic benefits controlled by the reporting entity as a result of past transaction or other past events.”
Menurut Siregar (2004) “Pengertian aset secara umum adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic value), nilai komersil (commercial value) atau nilai tukar (exchange value) yang dimiliki oleh badan usaha, instansi atau individu”. Ada dua jenis aset yaitu aset berwujud (tangible) dan aset tidak berwujud (intangible).
Hariyono (2007) dalam Modul Diklat Teknis Manajemen Aset Daerah berpendapat bahwa “Aset (Asset) dalam pengertian hukum disebut benda yang terdiri dari benda bergerak dan tidak bergerak, baik yang berwujud (tangible) maupun yang tidak berwujud (intangible) yang tercakup dalam aktiva/kekayaan atau harta kekayaan dari suatu instansi, organisasi, badan usaha atau individu.” 
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005, tentang Standar Akuntansi Pemerintah menyatakan bahwa: “Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dengan satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.”
     Menurut Danylo dan A. Lemer (dalam Hariyono:2007)“Asset Mangement is a methodology to efficiently and equitably allocate resources amongst valid andcompeting goals and objectives.”
Menurut Kaganova dan McKellar (dalam Hariyono:2007), mendefinisikan manajemen aset sebagai “the process of decisionmaking and implementation relating to the acquisition, use, and disposal of realproperty.“
Menurut British Standard Institution Publicly Available Specifications (BSI PAS) 55:2008, manajemen aset adalah “Systematic and coordinated activities and practices through which an organization optimally and sustainably manages its assets and asset systems, their associated performance, risks and expenditures over their life cycles for the purpose of achieving its organizational strategic plan.”
Definisi manajemen aset menurut Siregar (2004) “Manajemen Aset merupakan salah satu profesi atau keahlian yang belum sepenuhnya berkembang dan populer di lingkungan pemerintahan maupun di satuan kerja atau instansi”.
Sehingga dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen aset merupakan suatu proses perencanaan, pengadaan, pengelolaan dan perawatan, hingga penghapusan suatu sumber daya yang dimiliki individu atau organisasi secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan individu atau organisasi tersebut.
2.  Daur Hidup Aset
a.    Planning
Perencanaan yang merupakan fase pertama dalam siklus hidup aset menjadi dasar bagi manajemen yang efektif atas bisnis yang ditekuni oleh suatu entitas. Perencanaan dalam manajemen aset bertujuan untuk membuat kesesuaian antara kebutuhan aset dari suatu entitas dengan strategi penyediaan pelayanan entitas yang akan menghasilkan aset dengan kapasitas dan kinerja yang diperlukan. Perencanaan aset meliputi konfirmasi tentang pelayanan yang dibutuhkan oleh pelanggan dan memastikan bahwa aset yang diajukan merupakan solusi yang paling efektif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Perencanaan aset juga memberi arah pada tindakan-tindakan khusus seperti membeli aset baru yang diperlukan, menjual aset yang berlebih, dan mengoperasikan dan memelihara aset secara efektif.
b.    Acquisition
Merupakan pengadaan atau peningkatan dari aset dimana pembiayaan dapat menjadi alasan yang diharapkan untuk menyediakan keuntungan diluar tahun pembiayaan. Sebuah pendekatan management yang berharga dapat diadopsi untuk menghasilkan solusi yang paling ekonmis dan kreatif. 
c.    Operation and maintenance
Mempunyai fungsi yang berhubungan dengan kerja dan pengendalian aset dari hari ke hari dan biaya yang berhunbungan dengannya yang merupakan komponen penting dalam aset yang dinamis atau berumur pendek,mengevaluasi dan mengoptimalkan fungsi aset dengan melakukan inventarisasi, legal audit, penilaian, optimalisasi pemanfaatan, dan pengendalian.
d.    Disposial
Adalah pilihan ketika sebuah aset tidak diperlukan lagi, menjadi tidak ekonomis untuk di rawat atau direhabilitasi. Ini menyediakan kesempatan untuk mereview konfigurasi, tipe dan lokasi dari aset dan proses layanan yang dihasilkan yang relevan dengan aktivitas.


3.  Alur dan Proses Manajemen Aset
Untuk dapat melakukan pengelolaan sebuah aset dengan baik, dibutuhkanlah suatu sistem informasi manajemen aset yang mengatur bagaimana proses pengelolaan suatu aset dapat terjadi sehingga keberadaan sebuah aset pada suatu entitas baik swasta maupun pemerintah dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam mengelola sebuah aset khususnya aset-aset milik pemerintah yang keberadaannya menyebar di lingkungan kementerian dan lembaga, dari mulai pengadaan, khususnya untuk aset-aset yang diperoleh sudah sejak lama, yang sebelumnya belum dilakukan pencatatan (hanya diadakan kemudian digunakan tanpa dilakukan pencatatan harga perolehannya), yang pertama kali dilakukan oleh entitas pemilik aset tersebut adalah melakukan inventarisasi terhadap aset-aset yang dimiliki dengan cara mengumpulkan aset-aset sejenis sembari melakukan identifikasi terhadap aset-aset tersebut. 
Untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam pelaporan aset yang ada, baik secara fisik maupun administrasi, tidak cukup hanya dilakukan oleh si pemilik barang saja, tapi pengelola aset yang berada di bawah Kementerian Keuangan juga melakukan pengecekan kembali terhadap hasil inventarisasi yang dilakukan oleh satker-satker di bawah kementerian dan lembaga tersebut. Proses ini termasuk ke dalam bagian legal audit dan estimasi potensi, dimana pengelola aset melakukan cek fisik kembali atas catatan yang diberikan oleh satker-satker yang bersangkutan guna memastikan bahwa hasil catatan tersebut benar-benar sesuai dengan keadaan fisik yang ada (benar-benar ada) sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara jelas dan terbuka.
Estimasi potensi juga dilakukan oleh pengelola aset guna melihat dan kemudian memperkirakan tentang kemungkinan penggunaan aset-aset tersebut untuk masa-masa yang akan datang (berapa lama lagi aset tersebut dapat digunakan atau memutuskan bahwa aset tersebut tidak dapat digunakan kembali karena kondisinya yang sudah tidak layak lagi). Proses selanjutnya pada alur manajemen aset adalah studi kelayakan dan penilaian. Pada proses ini aset-aset yang sudah diinventarisasi dan diestimasi potensinya dikelompokkan ke dalam beberapa kategori yaitu baik, rusak ringan dan rusak berat.
Kondisi-kondisi ini dapat membantu pengguna barang untuk melihat aset-aset apa saja yang masih bisa mereka gunakan atau yang sudah tidak layak lagi mereka gunakan karena kondisinya yang memang sudah hancur (rusak berat). Setelah dibuat studi kelayakan, dilakukanlah sebuah proses yang bertujuan untuk menentukan nilai dari aset-aset yang pengadaannya sudah puluhan tahun dan nilai perolehannya tidah lagi ada. Penilaian ini dilakukan untuk menyajikan aset-aset tersebut ke dalam bentuk angka pada laporan keuangan yang diharapkan benar-benar mencerminkan kondisi yang terjadi pada saat ini karen dalam proses penilaian, aset-aset dicatat pada nilai wajarnya. Proses terakhir dalam manajemen aset yaitu melakukan optimalisasi pemanfaatan terhadap aset-aset yang ada dengan berbasis profit centra (aset yang ada dengan kondisi apapun dapat menghasilkan pendapatan bagi negara). 
Proses pemanfaatan ini dilakukan dengan cara terlebih dahulu melakukan pengahapusan untuk aset-aset yang berada dalam kategori rusak berat. Aset-aset tersebut sebaiknya dihapuskan untuk membebaskan tanggung jawab si pengguna barang terhadap aset tersebut baik secara fisik maupun administrasi.
Segera setelah dihapuskan aset tersebut dapat dipindahtangankan dan masih memungkinkan untuk menambah penerimaan bagi negara, contognya dengan cara menjualnya. Untuk aset-aset yang masih berada dalam kondisi rusak ringan maupun baik yang sekiranya masih dapat digunakan namun tidak dalam kegiatan operasional satker (tidak lagi digunakan untuk mendukung tupoksi dari satker yang bersangkutan), satker yang bersangkutan masih dapat mengoptimalisasi pemanfaatan aset-aset tersebut sehingga aset tersebut tidak dibiarkan menganggur dan masih dapat menambah penerimaan kas negara yang cukup besar, contohnya dengan cara menyewakan aset tersebut ataupun meminjamkan aset tersebut ke satker lain yang membutuhkan.
BAB III
SIMPULAN
1.     Aset merupakan suatu barang (thing) atau sesuatu (anything) yang memiliki nilai ekonomis, nilai tukar dan nilai komersil yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan seseorang terebut.
2.    Manajemen aset merupakan suatu proses perencanaan, pengadaan, pengelolaan dan perawatan, hingga penghapusan suatu sumber daya yang dimiliki individu atau organisasi secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan individu atau organisasi tersebut.
3.    Manajemen aset mengolah suatu aset atau sumber daya mulai dari perencanaan, pengadaan, pengoperasian dan perawatan hingga penghapusan aset tersebut.

ANALISIS PENGARUH EKONOMI TERHADAP STRATEGI PERUSAHAAN (PT PERTAMINA PERSERO)

1. What?

a. Apa pengertian ekonomi?

Berikut pengertian ekonomi dari beberapa ahli:

Menurut Paul A. Samuel Son, ekonomi adalah cara yang dilakukan manusia dengan kelompoknya yang memanfaatkan sumber-sumber untuk dijadikan komoditi (produksi), kemudian mendistribusikannya kepada masyarakat untuk dikonsumsi.

Menurut Hermawan Kertajaya, mengartikan ekonomi adalah suatu keadaan dimana suatu sektor industri melekat padanya.

Menurut Mill J. S, ekonomi adalah ilmu pengetahuan praktek tentang penagihan dan pengeluaran.

Menurut Adam Smith, ekonomi adalah penyelidikan tentang sebab dan keadaan kekayaa suatu negara.

Dari pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ekonomi merupakan Sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia mencukupi kebutuhan hidupnya seperti produksi, distribusi dan konsumsi terhadap barang dan jasa.

b. Apa pengertian strategi ?

Berikut pengertian ekonomi dari beberapa ahli:

Menurut Karl Von Clausewitz, strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkat peperangan, sedangkan perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik.

Menurut A. Halim, strategi adalah suatu cara dimana organisasi atau lembaga akan mencapai tujuannya, sesuai dengan peluang-peluang dan ancaman-ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi, serta sumber daya dan kemampuan internal.

Menurut Kaplan dan Norton, strategi adalah seperangkat hipotesis dalam model hubungan cause dan effect, yaitu suatu hubungan yang dapat diekspresikan melalui kaitan antara pernyataan if -then.

Menurut David, P.15, 2004 , strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang.Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis difersifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, difestasi, likuidasi, dan join venture.

Maka dapat disimpulkan pengertian strategi:

- Pengertian umum: strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

- Pengertian khusus: strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dari apa yang terjadi.



2. Why??

Mengapa ekonomi mempengaruhi strategi?

Karena faktor ekonomi ini meliputi para pesaing perusahaan sejenis atau sering disebut perusahaan kompetitor, langganan (customers), pasar tenaga kerja, organisasi memerlukan karyawan dengan bermacam-macam keterampilan, lembaga keuangan, suplier, perwakila pemerintah, hubungan organisasi dengan perwakilan pemerintah dengan kompleks.

Faktor ekonomi ini meliputi pertumbuhan ekonomi suatu negara dan hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi secara makro, seperti inflasi, kebijakan pemerintah dan lain-lain. Namun, pada kenyataannya faktor ini akan berkembang dan berimbas kepada ekonomi mikro yang lebih spesifik.

Melihat uraian tersebut, maka faktor ekonomi suatu negara secara global juga akan menkaji kebijakan perusahaan dalam menentukan arah dan langkah perusahaan (strategi).



3. When?

Kapan ekonomi memepengaruhi strategi?

Ketika terjadi perubahan dalam kondisi ekonomi disekitar perusahaan, maka strategi yang harus dijalankan oleh perusahaan akan berubah dan terpengaruh oleh perubahan kondisi ekonomi tersebut.

PT Pertamina Persero menyadari betul bahwa keberhasilan bisnisnya tidak terlepas dari kondisi masyarakat itu sendiri. PT. Pertamina Persero merupakan usaha BUMN yang strategis di Indonesia terkait dengan bisnisnya di bidang minyak (minyak mentah dan produk BBM), gas bumi (LNG, LPG, dan BBG), panas bumi, petrokimia dan energy. PT. Pertamina Hulu Energy WMO memiliki posisi penting dalam pembangunan ekonomi nasional karena menjadi tumpuan negara yang memberikan kontribusi bagi pendapatan negara baik dari pajak maupun setoran deviden. Keberadaan PT. Pertamina Hulu Energy WMO ditengah-tengah masyarakat memberikan kontribusi bagi masyarakat di sekitarnya, sehingga masyarakat tumbuh dan berkembang. PT. Pertamina Hulu Energy WMO menyadari bahwa keberhasilan bisnis PT. Pertamina Hulu Energy WMO tidak terlepas dari kondisi masyarakat itu sendiri.



4. Where ?

Dimana ekonomi mempengaruhi strategi perusahaan?

Kondisi ekonomi diluar perusahaan akan mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan, yang artinya setiap bidang atau bagian dalam perusahaan akan merasakan dampak tersebut.

Kesejahteraan masyarakat tidak terlepas dari kemampuan masyarakat untuk mendapatkan nilai ekonomi yang lebih dari nafkah yang dihasilkannya. Upaya meningkatkan nilai ekonomi sektor informal tersebut sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti peluang, kemampuan bisnis, serta akses permodalan dan pasar. Keterbatasan pemerintah dalam menyiapkan sektor formal untuk menampung kebutuhan masyarakat akan pekerjaan merupakan dorongan bagi pemerintah untuk menciptakan ruang bagi masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan sektor informal. Oleh karena itu, salah satu kebijakan pemerintah adalah mendorong dan membina usaha-usaha kecil untuk tumbuh dan berkembang menjadi kebutuhan ekonomi masyarakat yang sesungguhnya.

Salah satu cara memajukan usaha kecil tersebut adalah peningkatan usaha perikanan dan kelautan (pengadaan peralatan, pendampingan kelompok usaha bersama), pemberdayaan usaha kecil / menengah (pelatihan usaha, pengadaan peralatan usaha, pengelompokan, pendampingan manajemen pengelola), pengelolaan kompos (pelatihan, pengadaan komposter aerob, pendampingan pemasaran). Keberhasilan usaha kecil tergantung pad keberhasilannya menuai hasil usahanya melalui pemasaran dari hasil usahanya. Tidak semua pelaku usaha mampu menciptakn pasar. Oleh karena itu, PT. Pertamina Hulu Energy WMO memberikan bantuan kepada para mitra binaannya di Kecamatan Gresik dalam pembentukan pasar atau jaringan pasar produk dan usaha dengan cara mengikutsertakannya dalam pameran-pameran yang bersifat lokal, maupun nasional. Keikutsertaan mereka dalampameran, diharapkan dapat memudahkan akses ke pasar lokal maupun nasional.



5. Who?

Siapa di dalam ekonomi yang mempengaruhi strategi?

1. Masyarakat. Tingkat ekonomi masyarakat sangat berperan terhadap penentuan strategi perusahaan. Perusahaan biasanya bersifat “profit orientation” sehingga untuk mendapatkan profit yang maksimal ditengah kondisi masarakat tertentu akan melandasi terbentuknya strategi yang sesuai.

2. OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries).

kebijakan-kebijakan OPEC mengenai kenaikan harga minyak mentah dunia yang disebabkan sedikitnya persediaan minyak mentah dunia atau terjadinya kegairahan di bursa saham New York dimana keadaan ekonomi Amerika sangat berpengaruh terhadap keadaan ekonomi negara lain di dunia mengakibatkan banyak pelanggan yang beralih menggunakan alternatif sumber energi yang lain.




6. How?

Bagaimana ekonomi bisa mempengaruhi strategi?

Kesehatan perekonomian suatu bangsa mempengaruhi kinerja perusahaan secara individual dan industri. Perusahaan mempelajari lingkungan ekonomi untuk mengidentifikasi perubahan, tren, dan implikasi strategiknya. Semakin meningkatnya interpendensi antara perekonomian dunia semakin disadari pentingnya semua negara menciptakan pasar global.

Faktor ekonomi memiliki pengaruh langsung terhadap potensi daya tarik suatu strategi. Jika suku bunga naik, dana yang digunakan untuk ekspansi menjadi lebih mahal, atau bahkan tidak tersedia. Sehingga menyebabkan harga produk menjadi naik, akibatnya nilai pendapatan menjadi turun, daya beli turun pula.

Sebagai sebuah perusahaan milik negara yang bergerak di bidang usaha minyak dan gas bumi beserta kegiatan usaha terkait lainnya baik di dalam maupun luar negeri, pertamina senantiasa berupaya untuk memberikan yang terbaik serta kontribusi nyata bagi kesejahteraan bangsa dan negara dalam memanfaatkan setiap potensi yang dimiliki indonesia.

Upaya perbaikan dan inovasi sesuai tuntutan kondisi global merupakan salah satu komitmen pertamina dalam setiap kiprahnya menjalankan peran strategis dalam perekonomian nasional. Semangat terbarukan yang dicanangkan saat ini merupakan salah satu bukti komitmen pertamina dalam menciptakan alternatif baru dalam penyediaan sumber energi yang lebih efisien dan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan. Dengan inisatif dalam memanfaatkan sumber daya dan potensi yang dimiliki untuk mendapatkan sumber energi baru dan terbarukan di samping bisnis utama yang saat ini dijalankannya, pertamina bergerak maju dengan mantap untuk mewujudkan visi perusahaan, menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia.

Mendukung visi tersebut, pertamina menetapkan strategi jangka panjang perusahaan, yaitu “aggressive in upstream, profitable in downstream”, dimana perusahaan berupaya untuk melakukan ekspansi bisnis hulu dan menjadikan bisnis sektor hilir migas menjadi lebih efisien dan menguntungkan.

Pertamina menggunakan landasan yang kokoh dalam melaksanakan kiprahnya untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang sesuai dengan standar global best practice, serta dengan mengusung tata nilai korporat yang telah dimiliki dan dipahami oleh seluruh unsur perusahaan, yaitu clean, competitive, confident, customer-focused, commercial dan capable. Seiring dengan itu pertamina juga senantiasa menjalankan program sosial dan lingkungannya secara terprogram dan terstruktur, sebagai perwujudan dari kepedulian serta tanggung jawab perusahaan terhadap seluruh stakeholder-nya.

Sejak didirikan pada 10 desember 1957, pertamina menyelenggarakan usaha minyak dan gas bumi di sektor hulu hingga hilir. Bisnis sektor hulu pertamina yang dilaksanakan di beberapa wilayah di indonesia dan luar negeri meliputi kegiatan di bidang-bidang eksplorasi, produksi, serta transmisi minyak dan gas. Untuk mendukung kegiatan eksplorasi dan produksi tersebut, pertamina juga menekuni bisnis jasa teknologi dan pengeboran, serta aktivitas lainnya yang terdiri atas pengembangan energi panas bumi dan coal bed methane (cbm). Dalam pengusahaan migas baik di dalam dan luar negeri, pertamina beroperasi baik secara independen maupun melalui beberapa pola kerja sama dengan mitra kerja yaitu kerja sama operasi (kso), joint operation body (job), technical assistance contract (tac), indonesia participating/ pertamina participating interest (ip/ppi), dan badan operasi bersama (bob).

Aktivitas eksplorasi dan produksi panas bumi oleh pertamina sepenuhnya dilakukan di dalam negeri dan ditujukan untuk mendukung program pemerintah menyediakan 10.000 mega watt (mw) listrik tahap kedua. Di samping itu pertamina mengembangkan cbm atau juga dikenal dengan gas metana batubara (gmb) dalam rangka mendukung program diversifikasi sumber energi serta peningkatan pasokan gas nasional pemerintah.

Potensi cadangan gas metana indonesia yang besar dikelola secara serius yang dimana saat ini pertamina telah memiliki 6 production sharing contract (psc)-cbm.

Sektor hilir pertamina meliputi kegiatan pengolahan minyak mentah, pemasaran dan niaga produk hasil minyak, gas dan petrokimia, dan bisnis perkapalan terkait untuk pendistribusian produk perusahaan. Kegiatan pengolahan terdiri dari: ru ii (dumai), ru iii (plaju), ru iv (cilacap), ru v (balikpapan), ru vi (balongan) dan ru vii (sorong).

Selanjutnya, pertamina juga mengoperasikan unit kilang lng arun (aceh) dan unit kilang lng bontang (kalimantan timur). Sedangkan produk yang dihasilkan meliputi bahan bakar minyak (bbm) seperti premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel, minyak bakar dan non bbm seperti pelumas, aspal, liquefied petroleum gas (lpg), musicool, serta liquefied natural gas (lng), paraxylene, propylene, polytam, pta dan produk lainnya.